Beauty: Story from a "Powder Perspective"
- Jan 20, 2020
- 2 min read
Perempuan selalu suka kalau dibilang cantik.
That's our natural desire as a woman and nothing wrong with it.
Tetapi beauty menjadi kehilangan maknanya saat Kita menempatkannya hanya sebatas skin deep dan tidak pada konteksnya.

Saya baru mengunjungin daerah Thailand yang berbatasan dengan Burma (Myanmar) dan Saya tertarik pada muka-muka 'blentongan' yang berjalan mondar-mandir dengan cueknya bahkan Saya menangkap mereka begitu percaya diri dengan muka blentongan itu. Beberapa orang mengoleskan persegi panjang atau segitiga di kedua pipinya; beberapa memulaskan lingkaran dan lainnya dengan hati-hati menggambar bentuk daun atau bunga.
Ternyata budaya itu adalah budaya orang Myanmar - dan mereka menggunakan sejenis bedak yang bernama Thanaka.
Bubuk Thanaka tidak hanya dianggap sebagai kecantikan kulit kosmetik, tetapi juga membawa makna yang signifikan bagi masyarakat Myanmar. Dipercaya bahwa menggunakan bubuk Thanaka pada wajah mereka akan membantu mereka menghindari roh jahat dan nasib buruk. Itu juga diyakini membawa keberuntungan bagi mereka yang menggunakannya.
Bubuk Thanaka tidak hanya dianggap sebagai bedak kecantikan kulit kosmetik, tetapi juga membawa makna yang signifikan bagi masyarakat Myanmar. Dipercaya bahwa menggunakan bubuk Thanaka pada wajah mereka akan membantu mereka menghindari roh jahat dan nasib buruk. Selain itu, memoleskan Thanaka di wajah juga diyakini membawa keberuntungan bagi mereka yang menggunakannya. Biasanya mereka menggunakannya setelah mereka mandi - sehingga itu juga mengartikan bahwa mereka telah bersih.
Menarik sekali mengetahui bagaimana kecantikan dipersepsikan di seluruh dunia. Salah satunya oleh budaya perempuan Myanmar ini.
Apa yang Saya pikir blentongan dan bila Saya lakukan itu Jakarta, pasti akan dikira 'setengah gila' - tetapi ternyata di belahan bumi yang lain itu dipandang sebagai kecantikan, keberuntungan, dan proteksi.
So ladies, stop to 'judge' your beauty base on one perspective.
Stop condemning yourself not beautiful, not good, and not worthy to live in this world.
Stop comparing yourself with others (women) and feel pity about the way you look, the way life treats you, bla bla blaaahhh...
Start see yourself, the way you look, what you have and can do as a gem - a precious or semi-precious stone, especially when cut and polished or engraved.
Cut all the self pity and
Polished yourself with goodness and modesty.
Engraved yourself with courage and words of God.
So Sister whatever is true, whatever is honorable, whatever is just, whatever is pure, whatever is lovely, whatever is commendable, if there is any excellence, if there is anything worthy of praise, think about these things (Philippians 4:8).
Akhirnya, hai Saudara-saudaraku, penuhilah pikiranmu dengan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang murni, semua yang indah, semua yang sedap didengar, dan hal-hal yang unggul serta yang terpuji (Filipi 4:8).
That's where you can see beauty in a new perspective.
Because that I believe what God's perspective to each one of us.
Dia akan selalu melihat Kita satu persatu beautiful in His eyes.








Comments